Akhirnya kelompok 4 yang
beranggotakan Aldy, Denti, Fadhil, Gilang, Pebri, Latifa, Boy, dan saya sendiri
Rofi, diberikan kesempatan untuk menjelaskan materi kami yang berjudul “Arti Pentingnya
Komunikasi dalam Organisasi.” Pada hari selasa, 23 Oktober 2012 yang
dilaksanakan setelah presentasi kelompok 3.
Sebelumnya saya ingin bercerita
terlebih dahulu dibalik layar bagaimana persiapan kelompok kami. Pertama dari
minggu pertama di bagikan kelompok dan materi, kami membagi anggota sama rata, empat
anggota sama-sama mencari bahan untuk materi, lalu kami satukan semua dan kami
pilah-pilah. Setelah menjadi sebuah makalah. Empat anggota lainnya berdiskusi
untuk membuat power point untuk dijadikan bahan yang akan ditampilkan di OHP. Setelah
semua beres, semua bahan yang sudah ada dibagian via email ke semua anggota,
tujuannya untuk mengepost ke blog masing-masing dan untuk dipahami. Setelah itu
semuabahan di print, lalu di copy dan ditransparasi. Dan 1 hari sebelum hari
presentasi kami membagi-bagi semua tugas agar setiap anggota dapat memahami dan
mendalami semua materi yang tugaskan pada hari presentasi.
Dan akhirnya hari ini pun
tiba, kami semua sudah mengetahui tugas kami masing-masing dan pada hari ini
hanya tinggal eksekusinya, urusah berhasil atau tidaknya diskusi ini kita akan
lihat saja.
Pada saat awal diskusi
dibuka oleh narrator yaitu Boy, setelah satu persatu dari kami menjelaskan
materi tibalah saat tanya jawab. Jujur sesi Tanya jawab adalah sesi yang kami
semua khawatirkan karena tanggung jawab kami semua dalam menyampaikan materi dan
dalam memahami atau menguasai materi dapat terlihat disini. Tapi kami semua
mencoba untuk tenang.
Pada saat sesi Tanya jawab dibuka,
·
Pertanyaan pertama, ditanyakan oleh
Kartina : “Kata rofi, hambatan komunikasi dibagi tiga, tolong sebutkan
contohnya dong !”
·
Pertanyaan
kedua : “Bagaimana cara memimalis noise ?”
·
Pertanyaan
ketiga : “Pada komunikasi informal , apa yang di maksud dengan jalur
tersembunyi ?”
·
Pertanyaan
keempat : “Apa peranan komunikasi dalam berorganisasi, ada tidak dampak
buruknya ? dan bagimana cara meminimalisirnya ?”
Sekarang tiba saatnya menjawab, pertanyaan pertama dijawab
oleh saya sendiri, “contoh-contoh hambatan yaitu, yang pertama adalah hambatan teknik
contohnya adalah alat komunikasi HT, yang kedua adalah hambatan semantik contohnya
adalah perbedaan makna kata Bujang (bujang untuk orang sunda artinya adalah
Sudah, sedangkan untuk orang sumatera bujang adalah anak laki-laki), dan yang
terakhir adalah hambatan manusiawi contohnya adalah perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi yang
akan berdampak pada pemikiran atau pendapat yang berbeda.”
Pertanyaan kedua dijawab oleh Fadhil
yaitu, “cara menimalis noice itu dapat dilakukan dengan cara berbicara secara
langsung, face to face atau heart to heart.”
Pertanyaan ketiga dijawab oleh Denti, “Jalur tersembunyi itu
adalah Jalur
yang orientasinya bukan kepada organisasi, namun lebih kepada anggota-anggota individualnya.”
Pertanyaan terakhir dijawab oleh Boy, “Pada
dasarnya peranan komunikasi dalam organisasi itu pasti sangat penting, karena
tanpa adanya suatu komunikasi sebuah organisasi akan menjadi buruk. Sehingga dampak
buruk yang ditanyakan ada apa tidak, dapat terjawab pasti ada. Cara menimalisnya
dengan berkomunikasi secara langsung.”
Setelah
kami menjawab semua pertanyaan dan menutup diskusi ini, komentar dari bu Ira
lah yang kami tunggu-tunggu. Ternyata bu Ira mengomentari bahwa kelompok kami
adalah kelompok yang dapat dijadikan contoh untuk semua kelompok. Karena semua
aktif menjawab dan menguasai semua bahan yang ada sehingga tidak ada
pertanyaan-pertanyaan yang belum selesai terjawab atau masih membingungkan.
Dan jujur ini adalah harapan saya untuk kelompok saya agar
menjadi lebih baik dari kelompok sebelumnya, karena kita semua harus belajar
dari sebuah kesalahan-kesalahan sebelumnya dan mengubah untuk menjadi lebih
baik lagi. Dan akhirnya saya menemukan kembali suasana diskusi yang saya
harapkan seperti saat waktu saya lomba karya Ilmiah Remaja di DKI.Jakarta yang
pernah saya ikuti saat SMA. Sampai sini saya rasa juga belum cukup, karena
menurut saya jangan pernah cepat puas, dan dari kesalahan kesalahan yang pernah
kita buat kita dapat belajar belajar dan belajarlah untuk menjadi lebih baik
lagi. Semoga resume kelompok 4 ini bisa bermanfaat untuk semua, dan kami pun
bersedia menerima kritik maupun saran yang dapat membangun kami untuk lebih
maju lagi. Terimakasih : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar