RSS

Kamis, 29 Desember 2011

ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN


Ilmu Pengetahuan dan Tenologi atau biasanya kita sering menyebutnya dengan IPTEK. Saat ini perkembangannya memang sangat luar biasa, dari perkembangan laptop (computer jinjing), hand phone (telepon genggam), note book, sampai ipad dan tablet yang saat ini sedang digandrumi kaum remaja, anak-anak, hingga orang dewasa siapa yang tidak tahu dengan alat-alat elektronik tersebut.
Kalau kita hubungkan alat-alat elektronik canggih ini dengan kemiskinan, apakah ada? Tentu ada, kita lihat bagaimana zaman sekarang semua pertokoan, perkantoran, bahkan perkuliahan dan sekolah sudah menggunakan yang namanya computer. Computer yang kita ketahui adalah barang yang dapat kita bilang cukup berharga tinggi, lantas bagaimana dengan orang yang berkehidupan kurang ?
Mereka yang berkehidupan kurang (misikin) pasti berusaha mencari pekerjaan yang baik, tapi mereka selalu tertahan dengan kekurangan mereka dalam menggunakan alat-alat elektronik yang seharusnya semua orang dapat menggunakannya. Oleh sebab itulah, banyak orang miskin yang berpenggangguran, mereka yang cukup banyak tidak tahu dengan alat elektronik inilah yang banyak kehilangan kesempatan dalam bekerja untuk mendapatkan kehidupan yang layak untuk keluar dari kemiskinan.

PEMBANGUNAN DAN PERUBAHAN SOSIAL


Setiap individu pasti akan memiliki fase perubahan, dengan perubahan dari individu ini tidak dipungkiri perubahan sosial pun pasti akan terjadi. Contohnya dalam kehidupan pendidikan, kita memiliki banyak perubahan sosial seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Seperti pendidikan di Indonesoa, kita dapat melihat perubahan yang terjadi, pada 10 tahun lalu untuk kenaikan jenjang SD ke SMP, SMP ke SMA, dan SMA ke Perguruan Tinggi standar nilai tidak ditentukan oleh pemerintah. Tapi saat ini semua nilai sudah distandarisai oleh pemerintah melalui UN (Ujian Nasional). Karena perubahan ini terjadilah banyak pro dan kontra pendapat yang terlontar.  
            Pemerintah menerapkan ini semua pasti ada tujuannya, pemerintah berfikir dengan cara standarisasi nilai yang ditentukan maka akan tercipta generasi-generasi muda yang dapat meneruskan bangsa ini. Hal ini dilakukan juga untuk pembangunan masyarakat yang kompeten dimasa mendatang, oleh karena itu pemerintah harus membuat suatu perubahan dimulai dari yang kecil, dan salah satunya dengan mengubah standarisasi pembelajaran hingga penilaiannya.

Kamis, 15 Desember 2011

INTEGRASI SOSIAL DAN INTEGRASI NASIONAL


“Menurut bahasa Integrasi adalah gabungan dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah Integrasi dapat di artikan dengan penggabungan sesuatu yang didasari oleh adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, kelurga, lembaga, masyarakat, dan nasional.”
Dilihat dari pengertian Integrasi Nasional, saat ini bangsa dan Negara Indonesia sedang mengalami krisis Integrasi Nasional. Banyak konflik yang belum bisa di selesaikan oleh bangsa Indonesia sendiri. Dari konflik korupsi yang semangkin maraknya, perbedaan pendapat sehingga terjadi pembantaian dan pelanggaran HAM dan masih banyak lagi. Sepertinya membangun dan mempertahankan Iitegrasi Nasional adalah di Indonesia cukup sulit.
Untuk memperkokoh Integrasi Nasional bangsa Indonesia harus memperhatikan hal-hal berikut ini, seperti pentingnya memiliki kepemimpinan yang arif dan efektif, membangun kelembagaan yang berdasarkan pada nilai dan norma persatuan dan kesatuan bangsa, konkret tegas dan tepat dalam membentuk aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, membangun dan menghidupkan komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu.
Integrasi Nasional juga memicu perubahan yang diinginkan oleh masyarakat, perubahan ini juga yang menghasilkan Integrasi Sosial. Perubahan ini semakin membuktikan bahwa sistem sosial, nilai, adat-istiadat, norma, atau hukum yang berlaku di Indonesia khusunya sudah tidak berjalan dengan semestinya, dan sudah saatnya diubah.

Bentuk Integrasi Sosial
Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.”
            Hal ini juga sedang marak terjadi di Indonesia, dapat dilihat dengan banyak masyarakat Indonesia yang lebih senang menggunakan produk buatan luar negeri dari pada butan dalam negeri.
Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.”

PERTENTANGAN SOSIAL

Seiring perubahan zaman saat ini, semakin marak pula perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan sebuah pertentangan atau konflik. Seperti yang saat ini sedang marak dibicarakan yaitu pembantaian manusia yang terjadi di Lampung. Bentrok antara warga Lampung melawan karyawan PT Sumber Wangi Alam (SWA) dipicu oleh sengketa lahan, sehingga terjadi pertentangan yang menimbulkan pembantaian yang menyebabkan tujuh orang tewas. Pertentangan ini sudah jelas melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Pertentangan dapat dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Factor-faktor penyebabnya adalah Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan, Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda, Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok, Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.